Kamis, 21 Februari 2013

HUT PPM KE 32 : ZIARAH TAMAN MAKAM PAHLAWAN KALIBATA

ZIARAH TAMAN MAKAM PAHLAWAN KALIBATA

HUT PPM KE 32 : ZIARAH TAMAN MAKAM PAHLAWAN KALIBATA

HUT PPM KE 32 : ZIARAH TAMAN MAKAM PAHLAWAN KALIBATA

Doa, Pemotongan Tumpeng, Hiburan Debus Syukuran HUT PPM ke 32 ke Granadha 9 Feb 2013

DUNIA PANGGUNG SANDIWARA bersama Ketua Mada PPM Jawa Barat 2012-2016 Drs Helmi Soetikno MM,MBA

BAND PUTRI - PUTRI PPM -- Lagu Buaya Darat

SEMUT MERAH bersama Obi Mesakh dan H Lulung

H SYARIF ABDULLAH S.Ag dalam Lagunya Malam Minggu

ANTARA CINTA DAN DUSTA bersama Ketua Umum PPM H Lulung dan Obi Mesakh

Rabu, 20 Februari 2013

Transformasi Paradigma Menuju Kebangkitan PPM


JAKARTA,1 Februari 2013 ( BERITA PPM ) Peringatan HUT ke-32 Pemuda Panca Marga (PPM) tahun ini, mengusung tema, “Transformasi Paradigma Menuju Kebangkitan PPM”. Puncak acara ditandai dengan ziarah ke TMP Nasional Kalibata, dilanjutkan dengan acara syukuran di Auditorium Balai Sarbini, Gedung Veteran RI (Plasa Semanggi), Sabtu (9/2) mendatang.
Ketua Panpel HUT ke-32 PPM, Abdilah Karyadi, kepada pers di Jakarta, Jumat (1/2) menjelaskan, organisasi wadah berhimpun anak dan keturunan Veteran RI yang dikenal dengan nama Pemuda Panca Marga, resmi berdiri dan dibentuk pada tanggal 22 Januari 1981, di Pandaan, Jawa Timur. “Pemilihan tema peringatan HUT kali ini, bertolak dari keinginan untuk melakukan transformasi nilai-nilai kejuangan para kader PPM, dari sikap militansi seperti yang dikenal selama ini ke sikap intelektual”, ujar Karyadi yang juga menjabat sebagai salah satu ketua Pimpinan Pusat (PP). PPM. Menurut Karyadi, dalam berbagai kesempatan acara konsolidasi organisasi, Ketua Umum PP. PPM, H. Lulung AL, SH, telah mencanangkan dan selalu mengingatkan bahwa periode masa bakti kepengurusan PP. PPM 2011-2015 sekaligus merupakan era kebangkitan PPM. Karenanya, segenap jajaran PPM di seluruh tanah air, mendukung dan bertekad menyukseskan apa yang telah dicanangkan tersebut. Kegiatan ziarah dan acara syukuran, menurut rencana akan diikuti lebih kurang 1200 anggota Resimen Yudha Putra dari Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten, dengan kekuatan personel masing-masing 400 orang. Ziarah akan dipimpin oleh Ketua Umum PP. PPM, H. Lulung AL, SH dan diharapkan dihadiri para ketua PD. PPM seluruh Indonesia. Sementara pada acara syukuran yang dirangkaian dengan acara hiburan, diharapkan hadir sekaligus menyampaikan sambutan, Panglima TNI selaku Ketua Dewan Pembina PPM, Ketua Umum DPP LVRI dan para senior pendiri PPM. Menurut Karyadi, pimpinan KNPI Pusat dan OKP tingkat nasional juga diundang dalam acara ini. Selain itu, rangkaian kegiatan dalam rangka HUT ke-32 PPM meliputi, forum dialog kebangsaan tgl 27 Februari 2013, di Jakarta, dengan tema, “Revitalisasi Konstruksi Kebangsaan” yang akan diikuti peserta/utusan, DPP LVRI, DPP KNPI, OKP Tingkat Nasional, PTN/PTS di Jakarta, para ketua PD. PPM, Ormas Tingkat Nasional, Parpol, kementerian dan sejumlah lembaga kajian politik/sosial. Di lingkup internal, akan digelar Diklat Kader Tingkat Madya X oleh PD. PPM Jabar yang akan diikuti selain wakil/utusan PC. PPM se-Provinsi Jawa Barat juga wakil-wakil dari PD. PPM seluruh Indonesia. Kegiatan acara lainnya berupa bakti sosial, selain ditujukan untuk para keluarga Veteran RI juga untuk kalangan masyarakat yang waktu dan tempatnya akan ditentukan kemudian. Sementara itu, kegiatan Fun Bike (sepeda santai) menurut rencana digelar bersamaan dengan peringatan Hari Kartini tanggal 21 April 2013 mendatang yang dipusatkan di lapangan Monas, Jakarta Pusat. (SS/Panpel).-

PROPOSAL DIALOG KEBANGSAAN

Proposal Dialog Kebangsaan

I.              LATAR BELAKANG
Karya Firmansyah Gozer PPM Tangsel
Indonesia telah merdeka 67 tahun yang lalu. Banyak capaian yang telah diraih, namun masih banyak lagi yang perlu diupayakan untuk membawa bangsa dan negara ini lebih maju dan sejahtera. Pada era antara tahun 1980 – 1990, Indonesia mendapat julukan sebagai salah satu Macan Asia karena pertumbuhan ekonomi yang sangat mengesankan, keamanan sangat kondusif dan kegiatan investasi sangat signifikan. Saat ini Indonesia juga mengalami kemajuan pesat terutama pasca reformasi dimana Indonesia kini menjadi negara demokrasi tersebar ketiga di dunia. Namun cukupkah dengan semua itu ?
Pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, para pejuang bangsa telah mengorbankan jiwa dan raga mereka dengan cita-cita luhur tanpa pamrih mengharapkan bangsa dan rakyat negara ini berdiri tegak maju dan sejahtera sejajar dengan bangsa-bangsa lainnya di dunia. Dengan berbagai fenomena yang menimpa bangsa dewasa ini tentunya pasti ada sesuatu yang sedang mengalami ancaman. Akankah bangunan Indonesia dibiarkan terus terancam ?
Sebagai wadah berhimpun Anak dan Keturunan  Veteran Republik Indonesia, Pemuda Panca Marga merasa tergerak untuk menginisiasi suatu forum ilmiah dalam rangka menggali serta merumuskan berbagai pemikiran anak bangsa dari berbagai komponen, sebagai pengejawantahan dari rasa tanggungjawab tersebut. Dalam kerangka tersebut, dialog ini diharapkan dapat menginisiasi langkah-langkah konkrit sebagai upaya merevitalisasi konstruksi kebangsaan kita, sehingga pada tahun 2025 Indonesia dapat mengoptimalkan momentum bonus demografi yang dimiliki,  serta pada akhirnya di tahun 2030 nanti Indonesia akan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi terbesar ke-7 di dunia.
II.            TUJUAN
1.      Menemukenali fenomena ancaman ril konstruksi kebangsaan  Indonesia
2.      Menggali pemikiran-pemikiran inovatif yang berpeluang untuk lebih merekatkan konstruksi kebangsaan Indonesia dalam berbagai pilar
3.      Merumuskan solusi cerdas dan efektif sebagai enerji integratif untuk membawa Indonesia lebih maju dan sejahtera
III.         TEMA
Tema Dialog Kebangsaan ini adalah : “REVITALISASI KONSTRUKSI KEBANGSAAN
IV.         BENTUK DAN MEKANISME DIALOG
Dialog akan dilaksanakan dalam bentuk “Talkshow”. Masing-masing nara sumber menyampaikan informasi, fakta, pemikiran, ide maupun gagasan secara langsung kepada peserta dialog yang dipandu oleh seorang Moderator. Lalu lintas paparan nara sumber dikelola oleh moderator dengan berorientasi kepada tema dialog. Setelah nara sumber mengemukakan berbagai pemikirannya, selanjutnya dilakukan dialog dengan peserta yang hadir.  Paparan nara sumber dan dialog yang dilakukan dengan seluruh peserta, akan dirumuskan sebagai suatu kesimpulan dialog ini dan akan dipublikasikan secara tertulis.   
V.            PEMBICARA/NARA SUMBER
1.   Pewarisan Nilai-Nilai dan Semangat Perjuangan  dan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Kepada Generasi Muda, oleh LetJen (Purn) Rais Abin, Ketua Umum DPP LVRI.
2.   Revitalisasi Konstruksi Kebangsaan Untuk Kelangsungan Proses Demokrasi dan  Pembangunan Bangsa dan Negara, oleh DR. H.Marzuki Alie, Ketua DPR RI;
3.      Kondusivitas Atmosfir Kebangsaan Untuk Keberlanjutan Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi, oleh DR (HC) Ir.M. Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Perekonomian RI;
4.   Rekonstruksi Nilai dan Semangat Kepahlawanan Pada Kondisi Indonesia Kekinian, oleh Edy Prasetyono, S.Sos.,MIS, PhD, Manager of Research and Publication Fakultas Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia;
5.   Toleransi dan Kecerdasan Multikultural Sebagai Investasi Sosial Penguatan Kebangsaan, oleh Ir. Cahyo Kumolo, Tokoh Senior Pemuda Panca Marga.
VI.         PESERTA SEMINAR
1.      Ketua Umum, Wakil Ketua Umum dan Sekjen DPP LVRI (3 orang)
2.      Ketua Umum KNPI
3.      Ketua Umum DPP – OKP Tingkat Nasional (20 orang)
4.      Rektor Perguruan Tinggi Negeri/Swasta di Jakarta (10 orang)
5.      Unsur PP PPM  (20 orang)
6.      Ketua PD – PPM Seluruh Indonesia (33 orang)
7.      Pimpinan Ormas Tingkat Nasional di Jakarta (15 orang)
8.      Ketua Umum Parpol (18 orang)
9.      Kementerian dan Lembaga Negara Terkait: Kemenlu, Kemendagri, Kemenparektiv, Kemensos, Kemeneg LH, Kemenhan, Kemengpora, Kemenkominfo, Kementan, Mabes TNI, Mabes POLRI, BNN  (12 orang)
10. Lembaga Kajian: INDEF, CSIS, MEGAWATI CENTER, HABIBIE CENTER, ICMI (5 orang)
Seluruh peserta dialog direncanakan lebih kurang 150 orang.
VII.       WAKTU DAN TEMPAT
Dialog kebangsaan ini akan  dilangsungkan  pada hari Selasa tanggal 27 Februari  2013  di Jakarta

TRANSFORMASI PARADIGMA MENUJU KEBANGKITAN PPM

TRANSFORMASI PARADIGMA MENUJU KEBANGKITAN PPM



JAKARTA, (  Mabes PPM  )
Peringatan HUT ke-32 Pemuda Panca Marga (PPM) tahun ini, mengusung tema, “Transformasi Paradigma Menuju Kebangkitan PPM”. Puncak acara ditandai dengan ziarah ke TMP Nasional Kalibata, dilanjutkan dengan acara syukuran di Auditorium Balai Sarbini, Gedung Veteran RI (Plasa Semanggi), Sabtu (9/2) mendatang.
Ketua Panpel HUT ke-32 PPM, Abdilah Karyadi, kepada pers di Jakarta, Jumat (1/2) menjelaskan, organisasi wadah berhimpun anak dan keturunan Veteran RI yang dikenal dengan nama Pemuda Panca Marga, resmi berdiri dan dibentuk pada tanggal 22 Januari 1981, di Pandaan, Jawa Timur. “Pemilihan tema peringatan HUT kali ini, bertolak dari keinginan untuk melakukan transformasi nilai-nilai kejuangan para kader PPM, dari sikap militansi seperti yang dikenal selama ini ke sikap intelektual”, ujar Karyadi yang juga menjabat sebagai salah satu ketua Pimpinan Pusat (PP). PPM.
Menurut Karyadi, dalam berbagai kesempatan acara konsolidasi organisasi, Ketua Umum PP. PPM, H. Lulung AL, SH, telah mencanangkan dan selalu mengingatkan bahwa periode masa bakti kepengurusan PP. PPM 2011-2015 sekaligus merupakan era kebangkitan PPM. Karenanya, segenap jajaran PPM di seluruh tanah air, mendukung dan bertekad menyukseskan apa yang telah dicanangkan tersebut.
Kegiatan ziarah dan acara syukuran, menurut rencana akan diikuti lebih kurang 1200 anggota Resimen Yudha Putra dari Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten, dengan kekuatan personel masing-masing 400 orang. Ziarah akan dipimpin oleh Ketua Umum PP. PPM, H. Lulung AL, SH dan diharapkan dihadiri para ketua PD. PPM seluruh Indonesia. Sementara pada acara syukuran yang dirangkaian dengan acara hiburan, diharapkan hadir sekaligus menyampaikan sambutan, Panglima TNI selaku Ketua Dewan Pembina PPM, Ketua Umum DPP LVRI dan para senior pendiri PPM. Menurut Karyadi, pimpinan KNPI Pusat dan OKP tingkat nasional juga diundang dalam acara ini.
Selain itu, rangkaian kegiatan dalam rangka HUT ke-32 PPM meliputi, forum dialog kebangsaan tgl 27 Februari 2013, di Jakarta, dengan tema, “Revitalisasi Konstruksi Kebangsaan” yang akan diikuti peserta/utusan, DPP LVRI, DPP KNPI, OKP Tingkat Nasional, PTN/PTS di Jakarta, para ketua PD. PPM, Ormas Tingkat Nasional, Parpol, kementerian dan sejumlah lembaga kajian politik/sosial. Di lingkup internal, akan digelar Diklat Kader Tingkat Madya X oleh PD. PPM Jabar yang akan diikuti selain wakil/utusan PC. PPM se-Provinsi Jawa Barat juga wakil-wakil dari PD. PPM seluruh Indonesia.
Kegiatan acara lainnya berupa bakti sosial, selain ditujukan untuk para keluarga Veteran RI juga untuk kalangan masyarakat yang waktu dan tempatnya akan ditentukan kemudian. Sementara itu, kegiatan Fun Bike (sepeda santai) menurut rencana digelar bersamaan dengan peringatan Hari Kartini tanggal 21 April 2013 mendatang yang dipusatkan di lapangan Monas, Jakarta Pusat. (SS/Panpel).-

32 Tahun Pemuda Panca Marga

32 Tahun Pemuda Panca Marga

H.Syariefuddin Soeltan Wasekjen PPM
Oleh : H Syariefuddin Soeltan, Wakil Sekretaris Jenderal Pemuda Panca Marga 2011 - 2015

Organisasi wadah berhimpun anak dan keturunan Veteran RI, Pemuda Panca Marga (PPM) kini telah berusia 32 tahun, jika dianalogikan dengan perjalanan hidup anak manusia, PPM sudah pada fase ‘dewasa’ dalam berpikir dan bertindak.
Suka duka dan lika liku perjalanan organisasi PPM pun cukup beraneka warna, mengikuti alur perjalanan kehidupan bangsa, mulai dari saat kelahirannya pada tanggal 22 Januari 1981 di Pandaan, Jawa Timur, yang kemudian berkiprah sebagai salah satu Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) di tanah air dan lebih spesifik lagi, menjadi bagian dari Keluarga Besar ABRI (KBA) dan Keluarga Besar Golkar.
Sebagai bagian yang tak terpisahkan dari Golkar dan Keluarga Besar ABRI bersama FKPPI, PPM selama era Orde Baru tentu saja berada pada posisi yang dekat dengan kekuasaan. Jajaran PPM di seluruh tanah air, berinteraksi dan melekat secara struktural dengan jajaran pertahanan keamanan mulai dari pusat (Mabes ABRI) hingga ke daerah-daerah (Komando Utama dan Teritorial).
Posisi tersebut cukup menguntungkan bagi para kader PPM yang terjun ke dunia politik, karena terbukanya peluang bagi mereka untuk berkiprah di lembaga legislatif mulai dari DPRD Tingkat II, Tingkat I hingga ke pusat.  Hal serupa juga terjadi (meski tidak banyak) di lingkungan institusi pemerintahan, demikian pula di kalangan dunia usaha.
Reposisi keberadaan PPM terjadi seiring dengan arus reformasi tahun 1998, yang kemudian menelorkan sikap independen organisasi anak dan keturunan Veteran ini di dunia politik. PPM secara resmi melepaskan diri dari, organisasi Legiun Veteran RI, Keluarga Besar ABRI dan Keluarga Besar Golkar. Sikap politik dan pendirian resmi PPM, dicetuskan pada forum Rapim pasca reformasi, di bawah kepemimpinan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) PPM, Drs Djoko Purwongemboro.
Hal tersebut juga membawa perubahan dalam kiprah dan keberadaan PPM dari pusat hingga ke jajaran paling bawah. Sebagai organisasi kepemudaan yang bersifat independen, PPM beranggotakan para kader yang berbeda latar belakang warna politiknya. Satu hal yang dipersyaratkan bagi calon pengurus PPM di semua tingkatan (PP, PD, PC, PR dan Komisariat) adalah ketentuan wajib, untuk menunjukkan keabsahan sebagai anak dan keturunan Veteran RI yang dibuktikan dengan SK Veteran RI Orangtua (Bapak atau Ibu kandung atau Kakek/Nenek) dan Kartu Keluarga ybs. Namun demikian, di luar anak dan keturunan Veteran RI yang ingin bergabung dalam keluarga besar PPM, disediakan wadah Korps Yudha Putra.
Di era reformasi, PPM berkiprah sebagaimana organisasi kemasyarakatan pemuda lainnya, meskipun di dalam struktur kepengurusannya mulai dari pusat hingga ke ranting, pembina (setempat)-nya masing-masing adalah pimpinan TNI mulai dari pusat hingga ke jajaran teritorial paling bawah. Menurut Sekjen PP. PPM, Ir Ishak Tan, MSi, PhD, hal tersebut semata-mata karena faktor kesejarahan dan administratif belaka. Seperti diketahui, pembinaan administrasi Veteran RI berada di Mabes TNI hingga ke jajaran Kodim di daerah-daerah.
Perubahan sikap, pola pikir dan keberadaan institusi dalam pengembangan PPM ke depan, menurut Ishak Tan, dilakukan melalui upaya transformasi nilai-nilai yang selama ini melekat pada organisasi PPM yang cenderung lebih mengedepankan militansi para anggotanya. “Kita akan berupaya melakukan transformasi nilai, dari militansi ke intelektual,” ujarnya. Karena itulah, dalam memperingati HUT ke-32 PPM kali ini, mengusung tema, “Transformasi Paradigma Menuju Kebangkitan Pemuda Panca Marga”. Menurut Ishak, pemilihan tema sekaligus dikaitkan dengan kebangkitan PPM, sebagaimana yang telah dicanangkan dan kemudian berulangkali disampaikan dalam berbagai kesempatan kegiatan konsolidasi organisasi oleh Ketua Umum PP. PPM, H. Lulung AL, SH. Menurut H Lulung, periode masa bakti kepengurusan 2011-2015 harus dijadikan sebagai era kebangkitan PPM di seluruh Indonesia.

Terkait kegiatan yang dilaksanakan memperingati HUT ke-32 PPM, Ketua Panpel, Abdilah Karyadi, menjelaskan, berhubung kondisi Ibukota beberapa waktu lalu, puncak acara HUT yang seharusnya digelar pada tanggal 22 Januari 2013, diundur pelaksanaannya menjadi tanggal 9 Februari 2013. Kegiatan puncak, ditandai dengan ziarah ke TMP Nasional Kalibata, dilanjutkan dengan acara syukuran di Auditorium Balai Sarbini, Gedung Veteran RI (Plasa Semanggi).
Kegiatan ziarah dan acara syukuran, menurut rencana akan diikuti lebih kurang 1200 anggota Resimen Yudha Putra dari Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten, dengan kekuatan personel masing-masing 400 orang. Ziarah akan dipimpin oleh Ketua Umum PP. PPM, H. Lulung AL, SH dan diharapkan dihadiri para ketua PD. PPM seluruh Indonesia. Sementara pada acara syukuran yang dirangkaian dengan acara hiburan, diharapkan hadir sekaligus menyampaikan sambutan, Panglima TNI selaku Ketua Dewan Pembina PPM, Ketua Umum DPP LVRI dan para senior pendiri PPM. Menurut Karyadi, pimpinan KNPI Pusat dan OKP tingkat nasional juga diundang dalam acara ini.
Selain itu, rangkaian kegiatan dalam rangka HUT ke-32 PPM meliputi, forum dialog kebangsaan tgl 27 Februari 2013, di Jakarta, dengan tema, “Revitalisasi Konstruksi Kebangsaan” yang akan diikuti peserta/utusan, DPP LVRI, DPP KNPI, OKP Tingkat Nasional, PTN/PTS di Jakarta, para ketua PD. PPM, Ormas Tingkat Nasional, Parpol, kementerian dan sejumlah lembaga kajian politik/sosial. Di lingkup internal, akan digelar Diklat Kader Tingkat Madya X oleh PD. PPM Jabar yang akan diikuti selain wakil/utusan PC. PPM se-Provinsi Jawa Barat juga wakil-wakil dari PD. PPM seluruh Indonesia.
Kegiatan acara lainnya berupa bakti sosial, selain ditujukan untuk para keluarga Veteran RI juga untuk kalangan masyarakat yang waktu dan tempatnya akan ditentukan kemudian. Sementara itu, kegiatan Fun Bike (sepeda santai) menurut rencana digelar bersamaan dengan peringatan Hari Kartini tanggal 21 April 2013 mendatang yang dipusatkan di lapangan Monas, Jakarta Pusat

Tidak ada komentar:


widgeo.net

ZIARAH TMP KALIBATA

Pimpinan Pusat Pemuda Panca Marga (PP. PPM) menggelar kegiatan ziarah dan acara syukuran dalam rangka memperingati HUT ke-32 PPM, hari ini. Ziarah ke TMP Nasional Kalibata, dipimpin Ketua Umum PP. PPM, H. Lulung AL, SH, diikuti sekitar 1200 anggota PPM/Korps Yudha Putra dari Markas Daerah Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten.

1360447225810120391
Ketua Umum PP. PPM, H. Lulung AL, menabur bunga di makam almarhum H. Achmad Tahir
Selesai memimpin penghormatan sekaligus meletakkan karangan bunga di tugu peringatan TMPN Kalibata, Ketua Umum PP. PPM bersama sejumlah ketua PD. PPM dan peserta ziarah melaksanakan tabur bunga di beberapa makam, antara lain, makam Almarhum H. Achmad Tahir, makam Almarhumah Ibu Achmad Tahir, Almarhum Edi Sudrajat dan Almarhum Baramuli.
Sebelum meninggalkan TMPN Kalibata, Ketua Umum PP. PPM H. Lulung berkenan menuliskan kesan dan pesan yang pada intinya merupakan tekad segenap anggota PPM di seluruh tanah air, untuk senantiasa melanjutkan cita-cita perjuangan para pahlawan, melalui kreasi dan karya nyata sebagai anak bangsa. Kepada reporter TVRI yang mewawancarainya, Ketua Umum PP. PPM menyatakan, PPM tetap konsisten menanamkan nilai-nilai kejuangan para pahlawan yang senantiasa dilandasi sikap profesional.
13604479182062387779
Ketua Umum PP. PPM, H. Lulung, menuliskan kesan dan pesan di buku tamu TMPN Kalibata
“PPM juga menekankan perlunya transformasi paradigma para kadernya dari yang selama ini dikenal karena militansinya menjadi sikap militan yang dibarengi nilai intelektualitas,” ujar H. Lulung.
13604485501165542757
Ketua Umum PP. PPM, H. Lulung AL, SH, (kedua dari kanan) didampingi Sekjen PP. PPM, Ir. Ishak Tan, PhD (ujung kanan) dan Ketua Panpel HUT ke-32 PPM, Abdilah Karyadi (kedua dari kiri), saat diwawancarai reporter TVRI
Berangkai dengan kegiatan ziarah, dilaksanakan pula acara syukuran yang berlangsung di Balai Sarbini, Plasa Semanggi. Acara ini dihadiri para kader PPM/Korps Yudha Putra, para senior/pendiri PPM dan Dewan Paripurna Nasional (Deparnas) PPM, Ketua Umum DPP LVRI diwakili oleh Wakil Ketua I DPP LVRI, Soekotjo, Panglima TNI selaku Ketua Dewan Pembina PPM yang diwakili oleh Aster Panglima TNI, Mayjen TNI DR. S. Widjonarko, S.Sos, MM, MSc.
Acara syukuran dimeriahkan, atraksi/ketrampilan Peraturan Baris Berbaris (PBB) kreasi oleh anggota PPM dari Markas Cabang Kabupaten Bekasi, tari persembahan topeng rehe dari PD. PPM Jabar, debus oleh anggota PPM dari Mada PPM Provinsi Banten, tari kreasi Betawi oleh penari kader PPM, penampilan Star Band (anggota putri PPM DKI Jakarta).
1360449048590598726
Atraksi ketrampilan Peraturan Baris Berbaris (PBB) kreasi oleh kader PPM/Yudha Putra dari Markas Cabang Kabupaten Bekasi

Oleh : H Syariefuddin Soeltan