Sabtu, 20 Agustus 2016

8 Tahun Jadi Irup, Bupati Dedi Bangga Selalu Didampingi Bapaknya yang Veteran

Tri Ispranoto - detikNews



Purwakarta - Di hari kemerdekaan yang ke 71, Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, mempunyai kebanggaan tersendiri. Pasalnya sejak dia menjabat dan mengemban tugas sebagai inspektur upacara hari kemerdekaan selalu didampingi sosok bapaknya yang seorang veteran perang.





Hal itu disampaikan Dedi saat berpidato di 
hadapan muspida, tamu, peserta upacara, dan masyarakat yang mengikuti upacara hari kemerdekaan di Taman Pasanggrahan Padjajaran, Rabu (17/8/2016).
"Saya bangga tujuh tahun berdiri sebagai inspektur upacara, bapak saya selalu mendampingi di sisi saya," jelas Dedi.
Dalam pidatonya, Dedi menceritakan sejarah bapaknya yang bernama lengkap Sahlim Ahmad Suryana. Dia adalah seorang veteran perang yang harus pensiun dini karena sakit-sakitan disebabkan oleh racun yang diberikan oleh mata-mata Belanda.

Ditemui usai upacara, Dedi mengisahkan, pangkat terakhir bapaknya adalah seorang prajurit kader. Dia terpaksa pensiun muda sejak umur 28 tahun karena racun yang bersemayam dalam tubuhnya sejak itu. Namun berselang waktu racun tersebut telah gugur dan kini bapaknya berangsur sehat.
"Beliau lahir tahun 1930. Sampai sekarang masih sehat, bahkan tidak ada satu pun giginya yang copot," katanya.
Bagi Dedi sosok bapak adalah panutan hidup yang hingga kini terus dia idolakan. Sosok bapaknya yang disiplin, mengutamakan pendidikan, taat ibadah, jujur, hingga kebiasaan tidak merokok itu menjadi panutannya hingga kini diturunkan kepada dua anak Dedi yang beranjak dewasa.
Dedi mengatakan, semenjak bapaknya pensiun dini keluarganya pun hidup dari bertani di sawah, bertani ikan, dan berkebun bambu. Bahkan untuk mengurangi beban orang tua Dedi harus berjualan kayu bakar hanya sekedar untuk bekal sekolah.
"Tapi meski seperti itu, keterbatasan uang anak-anaknya semua sekolah. Termasuk saya anak kesembilan sekaligus bungsu. Dan kebiasaan mandiri sejak kecil maka sampai sekarang tidak ada sejengkal tanah pun yang terjual, karena semua lahan produktif," ucapnya.
Saat ini orang tua Dedi tinggal di kampung halamannya di Kalijati, Kabupaten Subang. Sesekali orang tuanya itu tinggal bersama Dedi di rumah dinasnya yang berada di lingkungan Pendopo Kabupaten Purwakarta

(try/try)

Kamis, 04 Agustus 2016

Berseragam Tentara, Lulung: Saya Bukan Preman Kampung!


JAKARTA- NEWS Okezone - Sebanyak 49 organisasi masyarakat, mengadakan simposium Anti PKI di Balai Kartini, Jakarta Selatan. Salah satu sosok yang hadir di agenda tersebut, ialah Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Abraham Lunggana atau yang lebih akrab disapa Haji Lulung.
Foto: Okezone

"Saya kan anak tentara," ujar Lulung yang mengenakan seragam loreng saat ditemui di lokasi, Rabu (1/6/2016).
Tak hanya itu, melalui kehadirannya di forum tersebut, Lulung ingin menepis tudingan Ahok bahwa ia hanyalah preman kampung Tanah Abang. Bahkan, ia mengklaim memiliki 37 juta pasukan yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Saya ketua pemuda Pancamarga. Pasukan saya 37 juta. Saya bukan jagoan kampung. Punya 520 kabupaten/kota," imbuhnya bangga.
Sementara terkait isu kebangkitan PKI, politikus PPP itu mengaku turut mengikuti perkembangannya. Sebab itu, ia meminta agar aparat terkait mengantisipasi kemunculan PKI. "Saya ngikuti perkembangan, (PKI) perlu diantisipasi," tandasnya.
(fmi)