Foto: M Aminudin/detikcom |
Hiruk pikuk pemilihan calon presiden Partai Demokrat AS tidak dirasakan keluarga Ima, panggilan akrab Imamatul Maisaroh, di Dusun Krajan, Desa Kanigoro, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, Senin (25/7/2016). Bahkan keluarga sama sekali tidak tahu jika Ima akan berpidato di hadapan orang penting.
mbah Turiyo bercerita, Ima memilih bekerja ke luar negeri sebelum menamatkan pendidikan di SMA Khaerudin, Gondanglegi, Kabupaten Malang. Dia drop out karena dinikahkan. Namun bahtera rumah tangga itu gagal, selanjutnya Ima pergi "Saya malah nggak tahu. Bilangnya kerja kantoran," kata ayah Ima, Turiyo, didampingi istri, Alimah, di rumahnya. Turiyo mengaku kaget karena beberapa jurnalis datang ke rumah dan menanyakan anaknya.
"Sering kasih kabar, mau ke Perancis, Inggris, atau negara lain bersama orang tempatnya bekerja. Sebagai apa dan di mana, kami tidak tahu," tabekerja ke Hong Kong.
Rencana itu tinggal rencana, kemudian dia berangkat ke AS. "Dia ikut orang Indonesia ke Amerika," ujar Turiyo.
Tak mudah bagi Ima memulai hidup di Negeri Paman Sam. Selama bekerja 2 tahun sebagai pembantu di Los Angeles, dia tidak menerima gaji. Bahkan dia mengalami siksaan.
"Terus ditolong orang dan diajak bekerja sampai hari ini," jelas Turiyo sambil menjelaskan Ima baru 3 kali pulang ke Indonesia sejak merantau.
Berdasarkan indonesianlantern.com, situs tentang WNI di AS, Ima masuk ke AS pada tahun 1997. Dia mengalami kisah kelam, kemudian bisa lolos pada tahun 2000 dan menjadi aktivis.
Pada tahun 2012, Ima menjadi koordinator Coalition to Abolish Slavery and Trafficking (CAST), sebuah organisasi nirlaba anti perbudakan yang menyelamatkannya. Perempuan bertubuh mungil ini kemudian diangkat menjadi 1 dari 10 penasihat Presiden Barrack Obama di bidang perdagangan manusia. Di Konvensi Nasional Partai Demokrat, Ima yang bersuamikan orang Bandung dan memiliki 3 anak ini akan menyampaikan pengalaman dan visi penanganan program perbudakan dan perdagangan manusia.
Meski tidak tahu detail pekerjaan anaknya, Turiyo mengaku bangga. "Sebagai orang tua, turut bangga dengan kesuksesan yang diraih Ima," kata Turiyo.
(try/erd)
http://news.detik.com/berita/3260981/mengenal-ima-wanita-desa-malang-yang-jadi-penasihat-obama?_ga=1.134915890.2147247894.1468240261
Tidak ada komentar:
Posting Komentar