Senin, 11 Agustus 2014

Rumah Proklamasi di Rengas Dengklok akan dijual Rp 2 miliar

Rumah penyekapan Soekarno di Rengas Dengklok Karawang. ©2014 Merdeka.com
Merdeka.com - Rumah mendiang Dijaw Kie Siong (anggota Pembela Tanah Air/PETA) di Rengas Dengklok saat ini sangat memprihatinkan. Pendiri kerabat Pencinta Alam, Rudy Badil, mengaku prihatin melihat keadaan rumah tersebut selepas kunjungannya ke sana.

"Kami berkunjung ke rumah tersebut dan kami melihat kondisi rumah tersebut kondisinya tidak terawat selayaknya rumah seorang pahlawan kemerdekaan Indonesia," kata Rudy di Gedung Djoeang 45, Jakarta Pusat, Senin (11/8).

Rudy mengatakan, rumah bekas penyekapan Soekarno-Hatta pada tanggal 16 Agustus 1945 sekaligus tempat kelahiran naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia itu akan rencananya akan dijual.

"Kami mendengar informasi bahwa rumah tersebut dan tanahnya seluas sekitar 1.008 meter persegi akan dijual seharga Rp 2 miliar,"
imbuhnya.

Menurut Rudy, rumah itu dijual karena kondisi perekonomian Djiaw Kwien Moy sebagai pemilik rumah sudah terlampau miskin.

"Djiew Kwien Moy yang merupakan cucu perempuan mendiang Djiaw Kie Siong sangat memprihatinkan ekonominya sehingga berniat menjual rumah itu," ujarnya.

Rudy pun agak kecewa jika rumah itu dijual. Sebab nantinya tak ada lagi monumen historis tentang kemerdekaan Indonesia.

"Jika sampe dijual dan digusur dan di atas tanah tersebut didirikan bangunan lainnya, maka tidak ada lagi monumen historical yang sangat penting dan tak ternilai harganya dengan uang," tandasnya.

Oleh karena itu, Rudy bersama kerabat Pencinta Alam yang lain bertekad untuk menyelamatkan keberadaan rumah penyekapan Bung Karno dan Bung Hatta tersebut.

"Kami menyerukan saudara-saudari rakyat Indonesia, dari Merauke di Papua sampai ke Sabang di Nanggroe Aceh Darussalam untuk bergotong royong menyumbang uang serelanya," tutupnya.

Rumah bersejarah ini dulunya pernah digunakan para pemuda untuk menculik Soekarno-Hatta pada 6 Agustus 1945. Mereka mendesak Soekarno dan Hatta untuk segera mengumumkan proklamasi agar kemerdekaan bukan dianggap hadiah dari Jepang.
[gib]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar